expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 1 Julai 2020

BILA BELUM RASAKAN NIKMAT BERIBADAH, CURIGA AMALMU


BILA BELUM RASAKAN NIKMAT BERIBADAH, CURIGA AMALMU

 MENGAPA para ulama dan salafus saleh di zaman dulu mampu melakukan amal ibadah yang membuat kita saat ini berdecak kagum?  Salah satunya adalah kerana mereka telah menggunakan kenikmatan ibadah.

 Beberapa hal yang berkaitan dengan ibadah kelezatan seperti;

 1. KELAZATAN IBADAH ADALAH NIKMAT ALLAH DAN SEKALIGUS BALASAN AMAL IBADAH DI DUNIA

 Berkata Ibnu Taimiyah, "Waktu kamu belum memperoleh balasan amal berupa kenikmatan dalam hatimu, kelapangan dalam ayahamu maka curigailah amalnya, tanda sesungguhnya Allah Maha Syukur, yaitu Dia harus memberi balasan orang yang beramal atas amalnya di dunia berupa kenikmatan dalam hatinya. Juga kekuatan, lapang  dada, dan kesenangan. Maka jika dia belum memperolehnya, maka amalnya pasti rusak. "

 Dalam Tahdzib Madarijus Salikin hal: 312, dia juga berkata:

 "Sesungguhnya di dunia ada jannah, barangsiapa yang belum memasukinya niscaya dia tidak akan menggunakan jannah di akhirat."  Demikian pula dalam Al Wabil ash Shoyib Minal Kalim ath Thoyib, hal: 81

 2. SEBAB-SEBAB MENDAPATKAN KELEZATAN IBADAH

 a.  Mujahadatun nafs melebihi ketaatan kepada Allah sehingga dia selalu terbiasa, kadang kala jiwa maunya lari dari mula latihan mujahadah.

 Berkata seorang salaf: "Aku senantiasa menuntun jiwaku kepada Allah, sementara dia dalam keadaan menangis hingga aku selalu menuntunnya semasa dia berada dalam keadaan tertawa."

 b.  Jauh dari dosa, dosa kecil dan besar.

 Maka sesungguhnya maksiat adalah penghalang yang berbeza dari kelezatan ibadah kerana ia akan mewariskan kerasnya hati, kasar dan kebengisan.

 Berkata seorang salaf: "Tidaklah Allah menimpakan kepada hamba siksa yang lebih besar melainkan kerasnya hati."

 c.  Meninggalkan petunjuk-lebihan dalam makan, minum, ngobrol dan mengumbar pandangan.

 Berkata seorang salaf: "Kesenangan hati dalam sedikit dosa, kesenangan perut dalam sedikit makan, kesenangan lisan dengan sedikit bicara."

 d.  Hendaklah hamba menghadirkan hati ibadah yang dilakukan dalam rangka taat untuk Allah dan hanya mencari ridhoNya, dan ketika ibadah ini dicintai Allah, diridhoi dan dapat mendekatkan diri kepadaNya.

 e.  Hendaklah hamba menghadirkan hati hati dalam ibadah ini tidak sia-sia dan hilang begitu saja seperti harta.  Dia sangat memerlukannya, akan memperoleh buahnya di dunia dan di akhirat.  Maka barangsiapa yang menghadirkannya, dia tidak mempermasalahkan apa yang tidak didapat di dunia.  Dia menyenangi ibadah dan mendapatkan kenikmatannya.

 3. PERBAIKI IBADAH ANDA SEGERA.  HAL ITU BISA DILAKUKAN DENGAN BERUSAHA:

 - agar kita salat dengan khusyuk

 - agar kita baca Alquran dengan tadabur (waktu dan سوچ)

 - agar hati kita tidak lalai dalam zikir dan doa

 - agar kita dapat menikmati jalan dakwah dan jihad.  []

 #Sharing_is_Caring
#Just_say_Alhamdulillah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan