Isnin, 13 Januari 2020
INILAH KESAN DARI SOLAT DHUHA
INILAH KESAN DARI SOLAT DHUHA
Ramai yang belum tahu apa kesan yang akan mereka rasakan apabila rajin mendirikan (melaksanakan) solat DHUHA.
Sesungguhnya.. Bertuahlah anda yg berkesempatan membaca artikel ini, semoga menjadi pengajaran berguna untuk kita semua.
Seperti dijelaskan oleh Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam bukunya Khasais al-Ummah al-Muhamadiah tentang keutamaannya, penulis menjelaskan keutamaan-keutamaan yang disediakan oleh ALLAH SWT bagi hambaNya yang menunaikan solat DHUHA lengkap dengan sumber hadith-hadithnya.
PERTAMA
Orang yang solat DHUHA akan diampuni dosa-dosanya oleh ALLAH SWT.
“Sesiapa yang selalu mengerjakan solat DHUHA nescaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.”
(HR. Tirmidzi)
KeDUA
Sesiapa yang Istiqamah menunaikan solat DHUHA, dia tergolong dalam kalangan orang-orang yang bertaubat kepada Allah SWT.
*“Tidaklah seseorang yang selalu mengerjakan solat DHUHA kecuali dia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat.”*
(HR. Hakim).
KeTIGA
Orang yang sering menunaikan solat DHUHA akan dicatat sebagai ahli Ibadah dan tergolong didalam golongan orang-orang yang ta'at kepada Allah SWT.
*“Sesiapa yang solat DHUHA 2 raka'at, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Sesiapa yang mengerjakannya sebanyak 4 raka'at, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli Ibadah. Sesiapa yang mengerjakannya 6 raka'at, maka dia diselamatkan di hari itu. Sesiapa mengerjakannya 8 raka'at, maka Allah tulis dia sebagai orang yang ta'at. Dan sesiapa yang mengerjakannya 12 raka'at, maka Allah SWT akan membangunkan (menyediakan) sebuah rumah di Syurga untuknya.”*
(HR. At-Thabrani).
KeEMPAT
Orang yang Istiqamah melaksanakan solat DHUHA, kelak dia akan masuk syurga melalui pintu khas, pintu DHUHA yang disediakan oleh Allah SWT.
*“Sesungguhnya di dalam Syurga terdapat sebuah pintu bernama pintu DHUHA. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, "Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan solat DHUHA..??? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan Rahmat Allah SWT.”*
(HR. At-Thabrani).
KeLIMA
Allah SWT mencukupkan rezekinya.
*“Wahai anak Adam, janganlah kalian merasa lemah/lelah dari 4 raka'at DHUHA dalam mengawal harimu, nescaya AKU akan mencukupkan di akhir harimu.”*
(HR. Abu Darda`).
KeLIMA
Sesungguhnya.. Orang yang mengerjakan solat DHUHA, dia telah mengeluarkan sedekah.
*“Hendaklah masing-masing kalian bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan Tasbih itu adalah sedekah, setiap Tahmid itu adalah sedekah, setiap Tahlil itu adalah sedekah, setiap Takbir itu adalah sedekah, menyuruh kepada yang Ma’ruf itu adalah sedekah, mencegah yang mungkar itu adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukupkan lah mengerjakan 2 raka'at solat DHUHA.”*
(HR Muslim).
*Setelah membaca artikel ini, apakah anda masih tidak mahu atau malas untuk mengerjakan solat sunat DHUHA..???*
Solat DHUHA punya kedudukan yg sangat mulia. Sunat mengerjakannya sejak terbit suria hingga sebelum masuk waktu solat Fardhu Zuhur.
😍JOM KITA SOLAT DHUHA 😍
Jumaat, 10 Januari 2020
CARA MEMBALAS KEBAIKAN ORANG LAIN
CARA MEMBALAS KEBAIKAN ORANG LAIN
Jabir bin Abdullah RA berkata:
“Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang diberikan sebuah hadiah, lalu ia mendapati kecukupan maka hendaknya ia membalasnya, jika ia tidak mendapati maka pujilah ia, barangsiapa yang memujinya, maka sesungguhnya ia telah bersyukur kepadanya, barangsiapa menyembunyikannya sesungguhnya ia telah kufur (tidak mengenang budi).”
(HR. Abu Daud No: 4179)
Status: Hadis Hasan
PENGAJARAN:
1. Islam mengajar umatnya membalas kebaikan yang diberikan oleh orang lain.
2. Cara membalas kebaikan dan pemberian orang lain:
a. Membalas pemberian tersebut dengan sebaiknya
b. Memuji kebaikan atau pemberian orang tersebut
c. Mengucapkan Jazakallah khairan kepada orang tersebut
d. Mendoakan orang tersebut
Balaslah kebaikan serta pemberian orang lain dengan sebaiknya.
MUTIARA NASEHAT
💞 أللهم صلِ على سيدنا محمدٍ وعلى آلِ سيدنا محمد في الأولين والآخرين وفي الملأ الأعلى إلى يوم الدين 💞
'DUNIA BUKAN RUMAH KITA'
Setiap yang meninggal,
disebut meninggal dunia..
'Dunia' ditinggalkan..
Kenapa 'Dunia' yang ditinggalkan?
Karena rumah kita bukan di 'Dunia'..
'Hai kita yang tinggal di Bumi..
tempat kita di Bumi itu,
Di 'Dunia' itu, tidak akan lama'..
( وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ )
Itu hanya sementara..
Kita akan meninggalkannya untuk kembali ke tempat yang abadi nanti..
Jadi,...
Kalau kita terlalu berlebihan dengan 'Dunia',
Sibuk dengan 'Dunia',
Kalian ingat pesan ini....!
'Pengumuman akan menyampaikan,
telah meninggal dunia,
Bukan saja rumahnya,
Bukan saja kenderaannya,
Bukan saja pakaiannya,
Semua 'Dunia' akan dia tinggalkannya..
Maka kita harus mencari bekal...!
KUNCILAH ILMU DENGAN MENCATAT✍
💡 INGAT
Jaga lisan
Jaga hati
Jaga sikap
Jaga ADAB
Jadilah Sebaik-baik Mutiara di hamparan Bebatuan
Muliakanlah dirimu dengan Akhlak
🍁🍃🍁🍃🍁🍃🍁🍃
#Just_say_Alhamdulillah
Ahad, 5 Januari 2020
*_LARANGAN MENGHORMATI ORANG KAYA KARENA KEKAYAANNYA_*
*_LARANGAN MENGHORMATI ORANG KAYA KARENA KEKAYAANNYA_*
بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم *``` السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dalam masyarakat modern yang materialistik dan kapitalistik harga diri atau kehormatan seseorang seringkali dilihat dari harta kekayaan yang dimilikinya. Artinya semakin seseorang kaya raya, ia akan semakin dikagumi dan dihormati banyak orang. Sementara orang2 miskin semakin tersingkir dan sering dilecehkan.
Jadi tidak heran ketika kita miskin, Dimata sebagian orang kita dipandang sebelah mata,dihina,di Dzolimi dan sebagainya,namun KEMULIAAN seorang hamba dihadapan Allah, tidak ditentukan oleh kaya atau miskin, cantik atau buruk, keturunan raja atau hanya keturunan rakyat jelata.
Namun kemuliaan seorang hamba dihadapan Allah ditentukan oleh seberapa jauh KETAATANNYA kepada Allah, seberapa jauh kesediaanya untuk tunduk dan patuh atas segala aturan yang sudah ditetapkan-Nya
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَا رَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. SUNGGUH, YANG PALING MULIA DI ANTARA KAMU DI SISI ALLAH IALAH ORANG YANG PALING BERTAQWA. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)
Penghormatan kepada orang kaya yang semata-mata karena kekayaannya tidak dibenarkan di dalam Islam berdasarkan hadits marfu’ yang dirwayatkan Al-Baihaqi sebagai berikut:
Dan barangsiapa merasa rendah di hadapan orang kaya karena kekayaannya sungguh orang itu telah lenyap atau hilang dua pertiga agamanya.
(HR Baihaqi)
Merasa rendah atau menghormat kepada orang kaya semata-mata karena kekayaannya bukanlah akhlak terpuji. Orang-orang kaya dihormati seharusnya bukan karena hartanya yang berlimpah tetapi karena amal-amal kebaikannya, seperti bertakwa kepada Allah SWT, ramah kepada sesama, suka bersedekah, suka menolong fakir miskin.dan anak yatim sangat peduli terhadap kepentingan umum, mewakafkan ini dan itu dan sebagainya untuk kepentingan kemaslahatan ummat
Terlaknatlah orang Yang menghormati orang lain karena kekayaannya, dan menghina orang lain sebab kemiskinannya.
(Ibnu 'Abbas Dalam Shuwar min Hayaatis Shahabah)
Sungguh Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, melainkan melihat hati dan amal kalian.
(HR Muslim)
YANG MAHA BESAR ITU ALLAH DENGAN UCAPAN ALLAHU AKBAR SEBAGAI PENCIPTA
MANUSIA APAPUN YANG PERNAH ADA DIATAS MUKA BUMI INI TETAPLAH HANYA CIPTAAN YANG TIDAK PERLU DI SEMBAH DAN DI AGUNG AGUNGKAN.```
#Just_say_Alhamdulillah
Sabtu, 4 Januari 2020
* CIRI-CIRI ORANG YANG MENDAPAT HIDAYAH ALLAH. *
* CIRI-CIRI ORANG YANG MENDAPAT HIDAYAH ALLAH. *
1 Undefined perkara agama, boleh membezakan mana yang sesuai Al Quran dan Hadis (Sunnah Rasulullah & sunnah Khulafaur Rasyidin).
2:42 Mulai cari-cari (haus) kajian ilmu agama, senang menghadiri majlis taklim, senang mendengarkan ceramah agama, senang belajar Al Quran dan Hadis.
3:42 Membenahi (berkemas) ibadah sholatnya sesuai dengan sifat sholat Nabi dan sunnah-sunnahnya, membenahi cara wudhu'nya dan bacaan dzikir usai sholatnya.
4:42 Mulai menanyakan / mencari apa dalil dari suatu ibadah, tidak pernah lagi Taqlid Buta, tidak mahu lagi ikut-ikutan saja.
5⃣ Membenahi bacaan Al Qurannya dan menambah hafalannya dengan niat menjadi Hafiz / Hafizah.
6:42 Mulai berpenampilan sebagai seorang Mukmin. Bagi lelaki berjenggut dan bercelana diatas mata kaki (tidak isbal). Bagi wanita memakai Hijab Syar'i.
7⃣ Selalu sholat fardhu di awal waktu. Bagi laki-laki selalu sholat fardhu berjamaah di Masjid kecuali ada udzur syar'i. Bagi perempuan sholat fardhu di rumah.
8:42 Semakin giat mengerjakan sholat sunnah, terutama sunnah rawatib, tahajud, witir, dhuha.
9⃣ Menjauhi dan meninggalkan perkara agama yang bid'ah dan syubhat.
🔟 Mula rajin bersedekah walaupun sedikit dan meninggalkan Riba. Bagi lelaki langsung berhenti merokok. Bagi perempuan langsung meninggalkan Ghibah.
1⃣1⃣ Tidak mengenyangkan perut ketika makan minum, khawatir ibadah sholatnya akan terganggu. Mulai memari memakan buah kurma dan kolak labu, apa pun yang disukai Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasalam.
1⃣2⃣ Seringkali terbangun sendiri pada satu malam terakhir, Qiyamul Lail.
1⃣3⃣ Mulai menjalankan sunnah Rasulullah di kehidupan sehari-hari, menghafal doa masuk keluar rumah / masjid / kamar mandi, makan minum minum / tidur bangun / naik kendaraan dll.
1⃣4⃣ Tidak lagi mahu bersalaman dengan orang yang bukan Mahramnya. Bagi laki-laki menundukkan pandangannya terhadap wanita. Bagi perempuan tidak mengunakan wangian yang berlebihan dan membantu kaum lelaki dalam menjaga pandangannya.
1⃣5⃣ Sering mengingat Mati, bertambah baguslah persiapannya. Menanggalkan ilmu tenaga dalam dan semua ilmu bantuan dari JIN, hanya hafalan Al Quran dan pengetahuan Hadis pegangannya.
1⃣6⃣ Selalu bercakap di atas kebenaran, menyampaikan yang benar, menjauhi debat kusir dengan orang-orang Jahil / Bodoh.
1⃣7⃣ Sangat senang berada di bulan penuh berkah yang bulan Ramadhan.
Yang mana point-pointmu saudaraku, hitunglah sendiri di dalam hati kemudian tambahkan / tingkatkan ketakwaanmu.
Tapi, ingat ...
rahsiakan ketakwaanmu hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Semoga Allah senantiasa memberikan HidayahNya kepada kita semua. Aamiin.
🌏 Sumber: Doa & Dzikir Kumpulan
@Manhaj salaf
#Just_say_Alhamdulillah
DALIL SIFAT 20
DALIL SIFAT 20
Wajib mempercayai akan sifat-sifat Allah yang dua puluh dan perlu diketahui juga sifat-sifat yang mustahil bagi Allah. Sifat yang mustahil bagi Allah merupakan lawan kepada sifat wajib. Sifat wajib terbahagi kepada empat bahagian iaitu Nafsiah, Salbiah, Ma’ani dan Ma’nawiah.
A. SIFAT-SIFAT WAJIB ALLAH
Sifat-Sifat Wajib Allah adalah sifat yang pasti ada pada Allah. Berikut adalah hurain ringkas akan sifat-sifat Allah yang wajib :
[1] SIFAT PERTAMA : WUJUD (وجود - ADA) lawannya ‘Adam (عدم - Tidak ada).
Adanya Allah itu bukan kerana ada yang mengadakanNya atau menciptakanNya. Tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri.
- Dalil Aqli sifat Wujud:
Adanya semesta alam yang kita lihat sudah cukup dijadikan sebagai alasan adanya Allah, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya.
- Dalil Naqli sifat Wujud:
اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
"Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam hari." (AS-Sajdah :4)
{قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ … قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. …..” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”(Ar-Ra’du : 16)
[2] SIFAT KEDUA : QIDAM (قدم - DAHULU/AWAL) lawannya Huduth (حدوث - Baru/Ada awalnya).
Sifat Allah ini menandakan bahawa Allah swt sebagai Pencipta, lebih dahulu ada dan mendahului daripada adanya semesta alam dan isinya yang Dia ciptakan.
- Dalil Aqli sifat Qidam :
Seandainya Allah tidak Qadim, mesti Allah huduth (baru-tercipta), sebab tidak ada penengah antara qadim dan hadith. Jika Allah huduth (baru-tercipta), maka mesti memerlukan muhdith (yang membuat). Misalnya A, dan muhdith A mesti memerlukan kepada Muhdith yang lain, misalnya B. Kemudian muhdith B mesti memerlukan muhdisth yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya.
Apabila tiada hujungnya, maka dikatakan tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang hujung memerlukan kepada Allah, maka dikatakan daur (peristiwa berputar). Masing-masing dari tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal. Maka setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu huduthnya Allah adalah mustahil, maka Allah wajib bersifat Qidam.
- Dalil Naqli sifat Qidam :
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ
"Dialah yang awwal dan yang akhir Yang Zahir dan yang bathin." (Al-Hadid : 3)
[3] SIFAT KETIGA : BAQA' (بقاء - KEKAL) lawannya Fana (فناء - Rosak/Musnah).
Allah Kekal dan Abadi Selamanya, Kekalnya Allah SWT tidak berkesudahan
- Dalil Aqli sifat Baqa’ :
Seandainya Allah tidak wajib Baqa' iaitu jika Allah tiada, maka tidak akan disifati sebagai Qidam. Sedangkan sifat Qidam tidak boleh dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang telah diterangkan dalam sifat Qidam.
- Dalil Naqli Sifat Baqa’ :
كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ
"Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Zat-nya." (Qasas :88)
وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
"Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (Ar-Rahman : 27)
[4] SIFAT KEEMPAT : MUKHALAFATUHU LILHAWADITH (مخالفته للحوادث - BERBEZA DENGAN CIPTAANNYA/MAKHLUKNYA) lawannya Mumathalatu Lilhawadith (مماثلته للحوادث - Menyerupai makhluknya).
Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeza dengan hasil ciptaan-Nya.
- Dalil Aqli sifat Mukhalafatuhu lil Hawadith :
Jika kita mengatakan bahawa Allah menyerupai makhluknya, nescaya Allah adalah baru (Hadith), sedangkan sifat baru bagi Allah adalah mustahil.
- Dalil Naqli sifat Mukhalafatuhu lil Hawadith :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
"Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura :11)
[5] SIFAT KELIMA : QIYAMUHU BINAFSIHI (قيامه بنفسه - ALLAH BERDIRI SENDIRI) lawannya Qiyamuhu biGhairih (قيامه بغيره - BerdiriNya dengan yang lain).
Ertinya bahawa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiriNya tanpa memerlukan bantuan yang lain. Kewujudan Allah SWT itu ada dengan sendirinya, tidak ada yang meng-adakanNya atau menciptakanNya. Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini kerana kehendak sendiriNya tanpa meminta pertolongan kepada sesiapa pun.
- Dalil Aqli sifat Qiyamuhu Binafsihi :
Seandainya Allah memerlukan tempat atau pencipta, maka Allah adalah “sifat”. Seperti warna putih (sifat), memerlukan benda (untuk bertempat), apa bila benda itu hilang maka warna putih pun akan ikut hilang. Dan itu adalah mustahil bagi Allah..
- Dalil Naqli Sifat Qiamuhu Binafsihi :
إِنَّ اللهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
"Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta." (Al-Ankabut :6)
[6] SIFAT KEENAM : WAHDANIYYAH (وحدانية - TUNGGAL/ESA) lawannya Ta’addud (تعدد - Lebih dari satu)
Ertinya bahawa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa - iaitu Esa zat-Nya, sifat-Nya, mahupun perbuatanNya.
- Dalil Aqli Sifat Wahdaniyyah :
Pengertian "Esa zat-Nya" memberi maksud bahawa zat Allah SWT itu bukanlah hasil dari penjumlahan, perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain menjadikanNya satu. Berbeza dengan makhluk, makhluk diciptakan dari berbagai unsur. Seperti wujudnya manusia ada tulang, daging, kulit dan seterusnya.
Pengertian "Esa sifat-Nya" memberikan maksud bahawa semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat yang ada pada makhluk-Nya seperti marah, malas dan sombong.
Pengertian "Esa perbuatan-Nya" memberi maksud bahawa perbuatan Allah SWT akan sesuatu tidak dicampuri oleh apa-apa pun perbuatan makhluk dan tanpa memerlukan proses atau perjalanan waktu. Allah SWT berbuat sesuatu kerana kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang menyuruh dan melarang.
- Dalil Naqli Sifat Wahdaniyyah :
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللهُ لَفَسَدَتَا
"Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, nescaya langit dan bumi akan rosak." (Al-Anbiya : 22)
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
"Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (Al-Ikhlas : 112)
[7] SIFAT KETUJUH : QUDRAT (قدرة - BERKUASA) lawannya ‘Ajzu (عجز - Lemah/Tidak mampu berbuat apa–apa)
Kekuasaan Allah SWT ke atas segala sesuatu itu adalah mutlak. Tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeza dengan kekuasaan manusia yang ada batasnya dan ada yang membatasi.
- Dalil Aqli sifat Qudrat :
Adanya tercipta alam semesta. Jika Allah tidak berkemampuan, nescaya Allah lemah (‘Ajzun), dan apabila Allah lemah, maka tidak akan mampu menciptakan makhluk sedikitpun.
- Dalil Naqli sifat Qudrat :
إِنَّ اللهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (Al-Baqarah : 20)
[8] SIFAT KELAPAN : IRADAT (إرادة - BERKEHENDAK) lawannya Karahah (كراهه - Terpaksa).
Allah SWT menciptakan alam beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak lain atau campur tangan dari sesiapa pun. Segala apa yang Allah SWT kehendaki, pasti terjadi. Begitu juga pada segala apa yang Allah SWT tidak kehendaki, pasti tidak akan terjadi.
Berbeza dengan kehendak atau kemahuan manusia. Setiap keinginan manusia jika tanpa disertai dengan kehendak Allah SWT, pasti keinginan itu tidak terwujud. Perkara ini menunjukkan bahawa manusia memiliki keterbatasan, sedangkan Allah SWT memiliki kehendak yang tidak terbatas.
- Dalil Aqli sifat Iradat :
Adanya alam semesta. Seandainya Allah tidak bersifat berkehendak, nescaya bersifat terpaksa (karahah), dan jika Allah bersifat terpaksa, maka Allah tidak akan disifati Qudrat (berkuasa). Maka dengan tidak mensifatkan Allah dengan sifat Qudrat (berkuasa) adalah mustahil. Jika Allah tidak berkuasa, ia akan mengakibatkan lemahnya Allah, sedangkan lemahnya Allah adalah mustahil kerana tidak akan mampu menciptakan makhluk sedikitpun.
- Dalil Naqli sifat Iradat :
إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki." (Hud :107)
[9] SIFAT KESEMBILAN : ILMU (علم - MAHA MENGETAHUI) lawannya Jahl (جهل - Bodoh).
Allah SWT memiliki pengetahuan / kepandaian yang sangat sempurna. Ilmu Allah SWT tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang ghaib, bahkan apa yang dirahsiakan didalam hati manusia sekali pun.
Bukti kesempurnaan ilmu Allah SWT adalah ibarat air laut yang dijadikan tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah SWT. Maka tidak akan habis tertulis kalimat-kalimat tersebut walaupun dengan jumlah air laut yang banyak itu.
Kita sering kagum atas kecerdasan dan ilmu yang dimiliki orang-orang pandai di dunia ini. Kita juga takjub akan keindahan dan kecanggihan tekhnologi yang diciptakan oleh manusia. Sedarkah kita bahawa ilmu tersebut hanyalah sebahagian kecil sahaja yang diberikan Allah SWT kepada kita?
- Dalil Aqli sifat Ilmu :
Seandainya Allah jahl (Bodoh) pasti Allah tidak berkehendak (Iradat).
Mustahil Allah tidak berkehendak (Iradat) kerana Allah akan jadi tidak berkuasa ('Ajzu). Mustahil jika Allah tidak disifati dengan sifat Berkuasa (Qudrat), kerana ia akan mengakibatkan Allah sebagai lemah. Sedangkan lemahnya Allah adalah perkara yang mustahil kerana jika Allah lemah, Allah tidak akan mampu mencipta sebarang makhluk.
- Dalil Naqli sifat Ilmu :
وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
"Dan dia maha mengetahui segala sesuatu." (Al Hadid : 3)
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan dia Maha mengetahui segala sesuatu”. (Al-Baqarah : 29).
[10] SIFAT KESEPULUH : HAYAT (حياة - HIDUP) lawannya Maut (الموت - Mati).
Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri kerana Allah Maha Sempurna, berbeza dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Contohnya : Manusia perlu kepada perkara yang menghidupkan seperti keperluan kepada makanan, minuman, tidur, dan sebagainya. Akan tetapi hidupnya Allah SWT tidak memerlukan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak akan mengalami kematian bahkan tidak pula rasa mengantuk.
- Dalil Aqli sifat Hayat
Seandainya Allah Maut (Mati), pasti Allah tidak Berkuasa (Qudrat), tidak Berkehendak (Iradat) dan tidak Maha Mengetahui (‘Ilmu), maka sifat Maut (Mati) bagi Allah adalah mustahil.
- Dalil Naqli sifat Hayat :
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ
"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati." (Al-Furqan : 58)
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)." (Al-Baqarah : 255)
[11] SIFAT KESEBELAS : SAMA' (سمع - MENDENGAR) lawannya Shamam (الصمم - Tuli).
Allah SWT mendengar setiap suara yang ada di alam semesta ini. Tidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu lemah atau perlahan, seperti suara bisikan hati dan jiwa manusia. Pendengaran Allah SWT berbeza dengan pendengaran mahluk–Nya kerana tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran mahluk-Nya dibatasi ruang dan waktu.
- Dalil Aqli sifat Sama' :
Tidak masuk akal jika Allah tidak mendengar. Jika Allah tidak Maha Mendengar (Samaa'), maka sudah tentu Allah bukan Maha Mengetahui (Ilmu), sedangkan Allah jauh dari sifat kekurangan tersebut.
- Dalil Naqli sifat Sama' :
وَاللهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Al-Maidah :76)
وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
"dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat."(Asy-Syura :11)
[12] SIFAT KEDUA-BELAS : BASAR (بصر - MELIHAT) lawannya Al-Umyu (العمي - Buta).
Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Penglihatan Allah bersifat mutlak, iaitu tidak dibatasi oleh jarak (jauh atau dekat) dan tidak dapat dihalangi oleh dinding (tipis atau tebal). Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, kecil maupun besar, sama ada boleh dilihat atau tidak boleh dilihat oleh manusia, pasti semuanya dilihat oleh Allah SWT.
- Dalil Aqli sifat Basar :
Ini adalah satu sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali pada zat Allah Swt. Allah Swt wajib bersifat Maha Melihat (Basar) pada perkara yang dapat dilihat oleh manusia ataupun tidak, jauh atau dekat, terang atau gelap, zahir atau tersembunyi dan sebagainya. Dengan memahami sifat besar Allah SWT, hendaknya kita selalu berhati-hati dalam segala perbuatan kita. Mungkin kita boleh berbohong kepada manusia, akan tetapi kita tidak akan boleh berbohong kepada Allah SWT.
- Dalil Naqli sifat Basar :
وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
”Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah: 265)
[13] SIFAT KETIGA-BELAS : KALAM (كلام - BERBICARA/BERFIRMAN) lawannya Bukmu (البكم - Tidak berfirman/tidak boleh berbicara).
- Dalil Aqli sifat Kalam :
Bersifat Kalam memberi maksud bahawa Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT sudah tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia kerana Allah SWT tidak ber-organ seperti lidah dan mulut yang mana dimiliki oleh manusia.
Allah SWT berbicara tanpa menggunakan alat-alat pembantu dalam bentuk apa pun kerana sifat kalam Allah SWT sangat sempurna. Sebagai bukti adalah adanya wahyu Allah SWT berupa Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.
- Dalil Naqli sifat Kalam :
وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا
”Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas” (An-Nisa’ :164)
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
"Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahawa Allah berkata-kata dengan dia kecuali wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki . Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana." (Asy-Syura : 51)
Oleh kerana itu, kita sebagai hamba Allah SWT hendaknya membiasakan diri mengucapkan kalimat-kalimat tayyibah (kata-kata yang mulia) seperti ketika kita berbuat salah, maka segeralah membaca istighfar.
[14] SIFAT KEEMPAT-BELAS : KAUNUHU QADIRAN (كونه قادرا - KeadaanNya Yang Berkuasa) lawannya Kaunuhu 'Ajizan (كونه عاجزا - KeadaanNya yang lemah)
- Dalil Aqli sifat Kaunuhu Qadiran:
Ini adalah sifat wajib bagi Allah kerana adanya sifat Qudrat (berkuasa) pada zat Allah. Sifat Kaunuhu Qadiran berlainan dari sifat Qudrat kerana Qudrat bererti Allah SWT berkuasa sedangkan sifat Kaunuhu Qadiran adalah sifat yang memperihalkan adanya Qudrat (kuasa) Allah itu pada zat Allah. Lawannya ialah Kaunuhu 'Ajizan yang memberi maksud keadanNya yang lemah. Mustahil Allah bersifat dengan keadaan yang lemah.
- Dalil Naqli sifat Kaunuhu Qadiran :
إِنَّ اللهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu“ (Al-Baqarah :20).
[15] SIFAT KELIMA-BELAS : KAUNUHU MURIDAN (كونه مريدا - KeadaanNya Yang
Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu) lawannya Kaunuhu Mukrahan (كونه مكرها - KeadaanNya yang terpaksa)
- Dalil Aqli sifat Kaunuhu Muridan :
Keadaan Allah SWT yang berkehendak adalah sifat wajib kerana adanya sifat Iradat (berkehendak) bagi zat Allah. Lawannya adalah Kaunuhu Mukrahan yang membawa erti keadaan Allah yang terpaksa. Mustahil keadaan Allah itu terpaksa kerana wujudnya sifat Allah SWT yang berkehendak. Contoh : Allah SWT berkehendak atas nasib dan takdir manusia.
- Dalil Naqli sifat Kaunuhu Muridan :
إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki“ (Hud :107)
[16] SIFAT KEENAM-BELAS : KAUNUHU 'ALIMAN (كونه عالما - KeadaanNya Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu) lawannya Kaunuhu Jahilan (كونه جاهلا - KeadaanNya yang bodoh)
- Dalil Aqli sifat Kaunuhu 'Aliman :
Keadaan Allah SWT yang mengetahui segala hal yang telah terjadi mahupun yang belum terjadi, Allah juga mengetahui isi hati dan fikiran manusia.
- Dalil Naqli sifat Kaunuhu 'Aliman :
وَاللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu“ (An Nisa’ :176)
[17] SIFAT KETUJUH-BELAS : KAUNUHU HAYYAN (كونه حيا - KeadaanNya Yang Hidup) lawannya Kaunuhu Mayitan (كونه ميتا - KeadaanNya yang mati)
- Dalil Aqli sifat Kaunuhu Hayyan :
Allah adalah Zat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.
- Dalil Naqli sifat Kaunuhu Hayyan :
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati“ (Al-Furqan :58)
[18] SIFAT KELAPAN-BELAS : KAUNUHU SAMI'AN (كونه سميعا - KeadaanNya Yang Mendengar) lawannya Kaunuhu Asamma (كونه أصم - KeadaanNya yang pekak)
- Dalil Aqli sifat Kaunuhu Sami'an :
Allah mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya.
- Dalil Naqli sifat Kaunuhu Sami'an :
وَاللهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ (Al-Baqarah : 256).
[19] SIFAT KESEMBILAN-BELAS : KAUNUHU BASIRAN (كونه بصيرا - KeadaanNya Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat, benda yang ada) lawannya Kaunuhu A'ma ( كونه أعمى - KeadaanNya yang buta)
- Dalil Aqli sifat Kaunuhu Basiran :
Allah melihat gerak-gerik kita. Oleh kerana itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.
- Dalil Naqli sifat Kaunuhu Basiran :
وَاللهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ (Al-Hujurat :18)
[20] SIFAT KEDUA-PULUH : KAUNUHU MUTAKALLIMAN (كونه متكلما - KeadaanNya Yang Berbicara) lawannya Kaunuhu Abkam (كونه أبكم - KeadaanNya yang bisu)
- Dalil Aqli sifat Kaunuhu Mutakalliman :
Allah tidak bisu. Allah berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al-Quran. Bila Al-Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah swt.
- Dalil Naqli sifat Kaunuhu Mutakalliman :
وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ
"Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau"
(al-A'raf : 143)
#MAKLUMAT_PENTING:
“Perlu diketahui bahawa Ahl al-Sunnah Wa al-Jama`ah tidak membataskan sifat-sifat Allah kepada dua puluh kerana sifat dua puluh itu adalah sifat Zat Allah yang menjadi syarat ketuhanan. Sedangkan sifat-sifat Allah yang lain adalah sifat af'al (sifat yang berkaitan perbuatan) Allah ta`ala. Dan sifat-sifat af'al Allah itu jumlahnya banyak serta tidak terbatas.”
Wallahu a'lam.
#Just_say_Alhamdulillah
Jumaat, 3 Januari 2020
*RODA KEHIDUPAN MANUSIA ITU SENANTIASA BERPUTAR*
Assalammualaikum.. Slmt Pg2.. Slm sehati sejiwa.. Sedikit perkongsian Pg ni..
*RODA KEHIDUPAN MANUSIA ITU SENANTIASA BERPUTAR*
*Ibnul Jauzi rahimahullah mengatakan :*
_"Ketahuilah sesungguhnya zaman itu tidaklah tetap dalam satu keadaan. Kadang miskin, kadang kaya, kadang mulia kadang hina, kadang dibuat bahagia oleh temannya, kadang dibuat susah oleh musuhnya._
_" Maka org yg berbahagia adalah yg terus menerus menetapi satu prinsip dalam segala keadaannya. *Yaitu sentiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.* kerana takwa itu : *Jika ia kaya, maka Syukur dan Takwa akan menghiasinya. Jika dia faqir maka takwa akan membukakan utknya pintu kesabaran dan pahala tak terbatas."*_
_ "Jika dia diberi kesihatan, maka takwa dan syukur akan menyempurnakan nikmat nya. Jika ia sedang mendapat ujian, maka takwa akan membuatnya sabar dan tabah._
_" Dan takwa tidak akan memudaratkannya, sekali pun zaman menurun atau pun naik. Sekali pun zaman menelanjanginya atau mengenyangkannya, atau melaparkannya kerana semua perkara2 tadi itu akan boleh hilang atau berubah dan takwa itu adalah petunjuk/ perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.... pokok keselamatan, penjaga nan tidak pernah lengah dan tidur._
_Wallahu a'lam bish-shawaab,_
_Barakallahu fiik
Shaid Al-Khaathir 1/39
_*"Barangsiapa yg menunju kan kepada kebaikan,...*_
_*Maka baginya pahala seperti org yg melakukannya”*_
[H.R, Imam Muslim, no 1893]
#Just_Say_Alhamdulillah
Khamis, 2 Januari 2020
Nasihat SENTAP untuk Diri
Bismillahirahmanirahim
* Jangan terlalu gembira dan riak dengan pencapaian anak di dunia. Tetapi berbanggalah dalam senyap dengan kejayaan Akhirat mereka, itu lebih utama.
* Tidak perlu sebar hal peribadi di dalam media sosial semata-mata ingin meminta perhatian. Gembira mempamerkan hal peribadi pada umum dan gemar sikap menunjuk-nunjuk.
* Kerana cukuplah dengan menadah tanganmu di atas tikar sejadah dalam diam tanpa diketahui manusia. Tetapi, zahirkan segala rasa itu kepada Allah SWT bagi mengelak dirimu wujud sifat riak tanpa disedari.
* Tidak perlu untuk berkongsi segala perihal keluarga pada umum, cukuplah hanya diketahui keluarga sahaja. Dunia hanya sementara tetapi yang dibawa mati adalah Ilmu Akhirat.
* Belajarlah untuk menjaga hati ibubapa dan anak-anak lain yang kurang bernasib baik. Pasti mereka akan bersedih hati dan berasa rendah diri serta hilang semangat gara-gara sifat buruk (riak) kita.
* Cemerlang di dunia tidak menjanjikan Syurga menjadi milik mereka. Cemerlang akademi juga tidak akan memastikan saat anda sakit, tua dan meninggal dunia kelak anak Itu yang akan menjaga, mengurus dan mendoakan anda.
* Oleh itu, jangan ada sifat riak, sombong, bongkak dan suka mempamerkan apa yang dipinjamkan Allah untuk seketika pada anda. Kerana Dia berkuasa untuk menarik kembali apa yang telah dipinjamkan.
Pesanan buat diri ini dan anda semua supaya lebih berhati walaupun hanya satu huruf kita taip semua akan di hisab di akhirat.. Allahu 😞
Langgan:
Catatan (Atom)